Rabu, 15 Desember 2010

Issue Etik Pelayanan Kebidanan

Etik merupakan bagian dari filosofi yang berhubungan erat dengan nilai manusia dalam menghargai suatu tindakan, apakah benar atau salah dan apakah penyelesaiannya baik atau salah (Jones, 1994). Penyimpangan mempunyai konotasi yang negative yang berhubungan dengan hukum. Seseorang bidan dikatakan professional bila ia mempunyai kekhususan. Sesuai dengan peran dan fungsinya seorang bidan bertanggung jawab menolong persalinan. Dalam hal ini bidan mempunyai hak untuk mengambil keputusan sendiri yang harus mempunyai pengetahuan yang memadai dan harus selalu memperbaharui ilmunya dan mengerti tentang etika yang berhubungan dengan ibu dan bayi.

Derasnya arus globalisasi yang semakin mempengaruhi kehidupan sosial masyarakat dunia, juga mempengaruhi munculnya masalah/penyimpangan etik sebagai akibat kemajuan teknologi/ilmu pengetahuan yang menimbulkan konflik terhadap nilai. Arus kesejahteraan ini tidak dapat dibendung, pasti akan mempengaruhi pelayanan kebidanan. Dengan demikian penyimpangan etik Mungkin saja akan terjadi juga dalam praktek kebidanan misalnya dalam praktek mandiri, tidak seperti bidan yang bekerja di RS, RB atau institusi Kesehatan lainnya, mempertanggungjawabkan sendiri apa yang dilakukan. Dalam hal ini bidang yang praktek mandiri menjadi pekerja yang bebas Mengontrol dirinya sendiri. Situasi ini akan besar sekali pengaruhnya terhadap kemungkinan terjadinya penyimpangan etik.
A. Istilah dalam Etik
Sebelum melihat masalah etik yang Mungkin timbul dalam pelayanan
kebidanan, maka ada baiknya dipahami beberapa Istilah berikut ini :
1. Legislasi (Lieberman, 1970)
Ketetapan hukum yang mengatur hak dan kewajiban seseorang yang
berhubungan erat dengan tindakan
2. Lisensi
Pemberian izin praktek sebelum diperkenankan melakukan pekerjaan yang telah diterapkan. Tujuannya untuk membatasi pemberian wewenang dan untuk meyakinkan klien.
3. Deontologi/Tugas
Keputusan yang diambil berdasarkan keserikatan/berhubungan dengan
tugas. Dalam pengambilan keputusan, perhatian utama pada tugas.
4. HakKeputusan berdasarkan hak seseorang yang tidak dapat diganggu. Hak
berbeda dengan keinginan, kebutuhan dan kepuasan.
5. Instusioner
Keputusan diambil berdasarkan pengkajian dari dilemma etik dari kasus per kasus. Dalam teori ini ada beberapa kewajiban dan peraturan yang sama pentingnnya.
6. Beneficience
Keputusan yang diambil harus selalu menguntungkan.
7. Mal-efecience
Keputusan yang diambil merugikan pasien
8. Malpraktek/Lalai
a. Gagal melakukan tugas/kewajiban kepada klien
b. Tidak melaksanakan tugas sesuai dengan standar
c. Melakukan tindakan yang mencederai klien
d. Klien cedera karena kegagalan melaksanakan tugas.

9. Malpraktek terjadi karena
a.
Ceroboh
b.
Lupa
c.
Gagal mengkomunikasikan.

Bidan sebagai petugas Kesehatan sering berhadapan dengan masalah etik yang berhubungan dengan hukum. Sering masalah dapat diselesaikan dengan hukum, tetapi belum tentu dapat diselesaikan berdasarkan prinsip-prinsip dan nilai-nilai etik. Banyak hal yang bisa membawa seorang bidan berhadapan dengan masalah etik.
Contoh kasus :

Di sebuah desa terpencil seorang ibu mengalami pendarahan postpartum setelah melahirkan bayinya yang pertama di rumah. Ibu tersebut menolak untuk diberikan suntikkan uterotonika. Bila ditinjau dari hak pasien atas keputusan yang menyangkut dirinya maka bidan bisa saja tidak memberikan suntikkan karena kemauan pasien. Tetapi bidan akan berhadapan dengan masalah yang lebih rumit bila terjadi pendarahan hebat dan harus diupayakan pertolongan untuk merujuk pasien, dan yang lebih patal lagi bila pasien akhirnya meninggal karena pendarahan. Dalam hal ini bisa dikatakan tidak melaksanakan tugasnya dengan baik. Walapun bidan harus memaksa pasiennya untuk disuntik Mungkin itulah keputusan yang terbaik yang harus ia lakukan (dentology)
B. Kewajiban dalam Pekerjaan

Sangat jelas bahwa kewajiban harus mendapat pengakuan hukum. Bidan dalam melaksanakan peran dan fungsinya wajib memberikan asuhan kepada semua pasiennya (Ibu dan Bayi), termasuk orang lain yang secara langsung juga memberikan asuhan kepada pasien tersebut misalnya orang tua/keluarga pasien.
Kewajiban bidan antara lain :

1. Memberikan informasi kepada klien dan keluarganya.
2. Memberikan penjelasan tentang resiko tertentu yang Mungkin terjadi dalam
memberikan asuhan atau prosedur kebidanan.

Kewajiban ini telah diatur dalam pp 32 tentang tenaga Kesehatan yang merupakan pedoman yang harus dipergunakan oleh tenaga Kesehatan sebagai Petunjuk dalam menjalankan profesinya secara baik, juga dalam kode etik maupun standar Profesi yang disusun oleh Profesi.
C. Beberapa Permasalahan Pembahasan Etik dalam Kehidupan Sehari-hari
1.
Persetujuan dalam proses melahirkan
2.
Memilih/mengambil keputusan dalam persalinan
3.
Kegagalan dalam proses persalinan misalnya pemberian epidural anestasi
4.
Pelaksanaan USG dalam kehamilan
5.
Konsep normal pelayanan kebidanan
6.
Bidan dan pendidikan sex.
D. Masalah Etik yang Berhubungan dengan Teknologi
1.
Perawatan intensif pada bayi
2.
Skrening terhadap bayi
3.
Transpalansi bayi
4.
Teknik reproduksi dan kebidanan
E. Etik dan Profesi
1.
Pengambilan keputusan dan penggunaan kode etik
2.
Otonomi bidan dan Kode Etik Profesional
3.
Etik dalam penelitian kebidanan
4.
Penelitian tentang masalah kebidanan sensitive

F. Etik Issue dan Dilema
1.
Agama/Kepercayaan
2.
Hubungan dengan pasien
3.
Hubungan dengan dokter
4.
Kebenaran
5.
Pengambilan keputusan
6.
Pengambilan data
7.
Kematian yang tenang
8.
Kerahasiaan
9.
Aborsi
10.
AIDS
11.
In-vitro fertization
G. Tanggapan Berkaitan dengan :
1.
Kode Etik

Sejak zaman Masehi dunia kedokteran sudah mengenal kode etik yang digunakan untuk melaksanakan praktek kedokteran pada zaman itu. Kode etik merupakan suatu kesepakatan yang diterima & dianut Bersama (kelompok tradisional) sebagai tuntutan dalam melakukan praktek. Kode etik ini disusun oleh Profesi berdasarkan keyakinan dan kesadaran professional serta tanggung jawab yang berakar pada kekuatan moral & kemampuan manusia.

Kode etik Profesi merupakan suatu pernyataan komprehensif dari Profesi yang memberikan tuntunan bagi anggotanya untuk melaksanakan praktek dalam bidang profesinya baik yang berhubungan dengan klien/pasien, keluarga, masyarakat, teman sejawat, Profesi & dirinya sendiri. Namun dikatakan bahwa kode etik pada zaman dimana nilai-nilai peradaban semakin kompleks, kode etik tidak dapat lagi dipakai sebagai pegangan yang berhubungan dengan hukum. Benar/salah pada penerapan kode etik, ketentuan/nilai moral yang berlaku terpulang kepada Profesi.

Dimensi Kode Etik
a.
Anggota profesi & klien/pasien
b.
Anggota profesi & system Kesehatan
c.
Anggota profesi & profesi Kesehatan
d.
Sesama anggota profesi

Kode etik kebidanan suatu pernyataan komprehensif profesi yang memberikan tuntunan bagi bidan untuk melaksanakan praktek kebidanan baik yang berhubungan dengan klien/pasien, keluarga, masyarakat, teman sejawat, profesi & dirinya sendiri.
Prinsip Kode Etik
a. Menghargai otonomi

b. Melakukan tindakan yang benar
c. Mencegah tindakan yang dapat merugikan
d. Memperlakukan manusia secara adil
e. Menjelaskan dengan benar
f. Menepati janji yang telah disepakati
g. Menjaga kerahasiaan
2.
Standar Pelayanan
Standar pelayanan juga sangat penting untuk menentukan apakah
seseorang telah melanggar kewajibannya dalam menjalankan tugasnya.
Misalnya :

Seorang bidan melakukan pertolongan persalinan dengan ekstraksi vacuum pada bayi dengan presentasi kepada yang masih tinggi di sebuah RB yang masih termasuk wilayah DKI. Dalam kasus ini Bidan tersebut melanggar tugasnya karena hal ini sudah diatur dalam Permenkes No. 572 dimana dalam salah satu butir peraturannya mengatakan bahwa bidan
hanya diperbolehkan melakukan ekstraksi vacuum pada posisi kepala
sudah didasar panggul dan tidak memungkinkan melakukan rujukan.
Banyak sekali dimensi etika yang berhubungan dengan keputusan dalam
pelayanan kebidanan.
Misal :

Prinsip pengkajian berdasarkan aturan dan moral, artinya setiap keputusan yang diambil harus berdasarkan peraturan yang berlaku. Sehingga dalam pengambilan keputusan kita perlu menguraikan perbedaan konsekuensi untuk melihat validasi peraturan tidak menjadi spesifik.
H. Solusi Penyelesaian
Pengambilan Keputusan Yang Etis
1.
Ciri keputusan yang etis
a.
Mempunyai pertimbangan tentang apa yang benar dan apa yang
salah
b.
Sering menyangkut pilihan yang sukar
c.
Tidak Mungkin dielakan
d.
Dipengaruhi oleh norma-norma, situasi, iman tabiat dan
lingkungan sosial
2.
Situasi
a.
Mengapa kita perlu mengerti situasi ?

Untuk menerapkan norma-norma terhadap situasi

Untuk melakukan perbuatan yang tepat dan berguna

Untuk
mengetahui
masalah-masalah
yang
perlu
diperhatikan

b.
Kesulitan-kesulitan dalam mengerti situasi

Kerumitan situasi dan keterbatasn pengetahuan kita

Pengertian kita terhadap situasi sering dipengaruhi oleh
kepentingan, prasangka dan faktor-faktor subyektif yang lain
c.
Bagaimana kita memperbaiki Pengertian kita tentang situasi ?

Melakukan penyelidikan yang memadai

Menggunakan sarana ilmiah dan keterangan para ahli

Memperluas pandangan tentang situasi

Kepekaan terhadap pekerjaan

Kepekaan terhadap kebutuhan orang lain
3.
Moral
Moral adalah keyakinan individu bahwa sesuatu adalah mutlak baik, atau
buruk walaupun situasi berbeda.

Senin, 11 Oktober 2010

Fisiologi Ginjal

Ginjal Manusia Mempunyai Fungsi yang terdiri atas :
1. Fungsi Mengatur Keseimbangan Air dan Elektrolit ( Homeostasis ):
Pengaturan keseimbangan air dan elektrolit terjadi karena disintesanya Hormone Antidiu
retika (ADH) oleh korteks ginjal melaui jalur yang disebut Hipotalamic – Hipofise – Cor
teks Ginjal Axisyang bekerja mengatur volume air dan kadar elektrolit menjadi seimbang
pada Nefron Ginjal dimana terjadi proses filtrasi, sekresi dan reabsorpsi dari Air, Natrium,
Kalium, Chlorida, Hidrogen ,Bikarbonat, Magnesium, Calsium dan Fosfat.
2. Fungsi Ekskresi Terhadap Sisa Produk metabolic dan Bahan Kimia Asing :
Proses pembuangan sisa produk ditempuh melalui filtrasi ,sekresi dan reabsorpsi dan pada
toxin serta bahan kimiah asing akan mengalami proses filtrasi dan sekresi dan tidak
direarbsorpsi.
3. Fungsi Pengaturan Terhadap Normalitas Tekanan Darah Tubuh yang dilakukan mela
lui pengaturan kadar Natrium plasma dan sekresi hormone Renin dalam Juxtaglomerular Cell
4. Fungsi Erytropoietic, dimana pada keadaan hipoksia akan merangsang ginjal untuk
menyekresi hormone Erytropoietin untuk selanjutnya hormone tersebut akan merangsang
Sumsum tulang Merah dan Putih untuk meproduksi Sel Darah Merah.
5. Fungsi Pengaturan Keseimbangan Asam – Basa tubuh , dilakukan dengan jalan yang
pertama adalah : dengan jalan mengeluarkan Asam Fosfat dan Asam Sulfat yang merupakan
hasil metabolisme protein dan yang kedua dengan jalan menyinpan larutan garam kembali
dalam tubuh ketiga dengan jalan menyekresi ion H+ dan mereabsorpsi ion Bikarbonat.
6. Fungsi Penghasil Vit. D yang penting untuk penyerapan calsium dari usus, tulang dan
dari reabsorpsi ditubulus ginjal, Disintesa dari bahan dasar7-dehidrokolesterol yang di
produksi oleh Kulit akibat rangsangan dari paparan Sinar UltraViolet matahari yang cu
kup. Kemudian oleh organ hati diubah menjadi 25-hydroksi kolecalsiferol kemudian dalam
Tubulus Proksimal Ginjal dengan bantuan Hormon Paratiroid akan diubah menjadi bentuk
1,25-dihidrokolecalsiferol (1,25-(OH)2-D3) yang merupakan bentuk aktif dari Vitamin D.
7. Fungsi Sintesa Glucosa, dimana pada kondisi kelaparan, hipotermia dan puasa ginjal dapat
memenuhi kebutuhan glucose dengan mengaktifkan Jalur Gluconeogenesis yang kapasitas
glucose nya sepadan dengan glucose yang dihasilkan hati


I.1 Anatomi Fungsional Ginjal
Unit fungsional terkecil dari ginjal adalah nefron. Nefron tersebut terdiri dari struktur vaskuler yaitu glomerlurus dan struktur non vaskuler yaitu capsula bowman, tubulus proximal, ansa henle pars desendens dan pars asendens, tubulus distal, dan duktus koligentes. Tiap ginjal mengandung 1,3 juta nefron.
I.2 Filtrasi Glomerulus
Darah yang masuk ke dalam nefron melalui arteriol aferen dan selanjutnya menuju glomerulus akan mengalami filtrasi, tekanan darah pada arteriol aferen relatif cukup tinggi sedangkan pada arteriol eferen relatif lebih rendah, sehingga keadaan ini menimbulkan filtrasi pada glomerulus. Cairan filtrasi dari glomerulus akan masuk menuju tubulus, dari tubulus masuk kedalam ansa henle, tubulus distal, duktus koligentes, pelvis ginjal, ureter, vesica urinaria, dan akhirnya keluar berupa urine. Membran glomerulus mempunyai ciri khas yang berbeda dengan lapisan pembuluh darah lain, yaitu terdiri dari: lapisan endotel kapiler, membrane basalis, lapisan epitel yang melapisi permukaan capsula bowman. Permiabilitas membarana glomerulus 100-1000 kali lebih permiabel dibandingkan dengan permiabilitas kapiler pada jaringan lain.
Laju filtrasi glomerulus (GFR= Glomerulus Filtration Rate) dapat diukur dengan menggunakan zat-zat yang dapat difiltrasi glomerulus, akan tetapi tidak disekresi maupu direabsorpsi oleh tubulus. Kemudian jumlah zat yang terdapat dalam urin diukur persatuan waktu dan dibandingkan dengan jumlah zat yang terdapat dalam cairan plasma.
1.2.1 Pengaturan GFR (Glomerulus Filtration Rate)
Rata-rata GFR normal pada laki-laki sekitar 125 ml/menit. GFR pada wnita lebih rendah dibandingkan pada pria. Factor-faktor yang mempengaruhi besarnya GFR antara lain ukuran anyaman kapiler, permiabilitas kapiler, tekanan hidrostatik, dan tekanan osmotik yang terdapat di dalam atau diluar lumen kapiler. Proses terjadinya filtrasi tersebut dipengaruhi oleh adanya berbagai tekanan sebagai berikut:
a. Tekanan kapiler pada glomerulus 50 mm HG
b. Tekanan pada capsula bowman 10 mmHG
c. Tekanan osmotic koloid plasma 25 mmHG

Ketiga factor diatas berperan penting dalam laju peningkatan filtrasi. Semakin tinggi tekanan kapiler pada glomerulus semakin meningkat filtrasi dan sebaliknya semakin tinggi tekanan pada capsula bowman. serta tekanan osmotic koloid plasma akan menyebabkan semakin rendahnya filtrasi yang terjadi pada glomerulus.
1.2.2 Komposisi Filtrat Glomerulus
Dalam cairan filtrate tidak ditemukan erytrocit, sedikit mengandung protein (1/200 protein plasma). Jumlah elektrolit dan zat-zat terlarut lainya sama dengan yang terdapat dalam cairan interstitisl pada umunya. Dengan demikian komposisi cairan filtrate glomerulus hampir sama dengan plasma kecuali jumlah protein yang terlarut. Sekitar 99% cairan filtrate tersebut direabsorpsi kembali ke dalam tubulus ginjal.
1.2.3 Faktor-faktor yang mempengaruhi laju filtrasi glomerulus
Faktor-faktor yang mempengaruhi laju filtrasi glomerulus sebagai berikut:
a. Tekanan glomerulus: semakin tinggi tekanan glomerulus semakin tinggi laju filtrasi, semakin tinggi tekanan osmotic koloid plasmasemakin menurun laju filtrasi, dan semakin tinggi tekanan capsula bowman semakin menurun laju filtrasi.
b. Aliran dara ginjal: semakin cepat aliran daran ke glomerulussemakin
meningkat laju filtrasi.
c. Perubahan arteriol aferen: apabial terjadi vasokontriksi arteriol aferen akan menyebabakan aliran darah ke glomerulus menurun. Keadaan ini akan menyebabakan laju filtrasi glomerulus menurun begitupun sebaliknya.
d. Perubahan arteriol efferent: pada kedaan vasokontriksi arteriol eferen akan terjadi peningkatan laju filtrasi glomerulus begitupun sebaliknya.
e. Pengaruh perangsangan simpatis, rangsangan simpatis ringan dan sedang akan menyebabkan vasokontriksi arteriol aferen sehingga menyebabkan penurunan laju filtrasi glomerulus.
f. Perubahan tekanan arteri, peningkatan tekanan arteri melalui autoregulasi akan menyebabkan vasokontriksi pembuluh darah arteriol aferen sehinnga menyebabkan penurunan laju filtrasi glomerulus.
1.3
Reabsorpsi Dan Sekresi Dalam Tubulus
Hampir 99% dari cairan filtrate direabsorpsi kembali bersama zat-zat yang terlarut didalam cairan filtrate tersebut. Akan tetapi tidak semua zat-zat yang terlarut dapat direabsorpsi dengan sempurna, antara lain glukosa dan asam amino. Mekanisme terjadinya reabsorpsi pada tubulus melalui dua cara yaitu:
a. Transfort aktif
Zat-zat yang mengalami transfort aktif pada tubulus proksimal yaitu ion Na+, K+, PO4-, NO3-, glukosa dan asam amino. Terjadinya difusi ion-ion khususnya ion Na+, melalui sel tubulus kedalam pembuluh kapiler peritubuler disebabkan perbedaan ptensial listrik didalam ep-itel tubulus (-70mvolt) dan diluar sel (-3m volt). Perbedaan electrochemical gradient ini membentu terjadinya proses difusi. Selain itu perbedaan konsentrasi ion Na+ didalam dan diluar sel tubulus membantu meningkatkan proses difusi tersebut. Meningkatnya difusi natrium diesbabkan permiabilitas sel tubuler terhadap ion natrium relative tinggi. Keadaan ini dimungkinkan karena terdapat banyak mikrovilli yang memperluas permukaan tubulus. Proses ini memerlukan energi dan dapat berlangsung terus-menerus.



b. Transfor pasif
Terjadinya transport pasif ditentukan oleh jumlah konsentrasi air yang ada pada lumen tubulus, permiabilitas membrane tubulus terhadap zat yang terlarut dalam cairan filtrate dan perbedaan muatan listrikpadadinding sel tubulus. Zat yang mengalami transfor pasif, misalnya ureum,
sedangkan air keluar dari lumen tubulusmelalui prosese osmosis.
Perbedan potensial listrik didalam lumen tubulus dibandingkan diluar lumen tubulus menyebabkan terjadinya proses dipusi ion Na+ dari lumen tubulus kedalam sel epitel tubulus dan selanjutnya menuju kedalam sel peritubulus. Bersamaan dengan perpindahan ion Na+ diikuti pula terbawanya ion Cl-, HCO3- kedalam kapiler peritubuler. Kecepatan reabsorsi ini ditentukan pula oleh perbedaan potensial listrik yang terdapat didalam dan diluar lumen tubulus
Sedangkan sekresi tubulus melalui proses: sekresi aktif dan sekresi pasif. Sekresi aktif merupakan kebalikan dari transpor aktif. Dalam proses ini terjadi sekresi dari kapiler peritubuler kelumen tubulus. Sedangkan sekresi pasif melalui proses difusi. Ion NH3- yang disintesa dalam sel tubulus selanjutnya masuk kedalam lumen tubulus melalui proses difusi. Dengan masuknya ion NH3- kedalam lumen tubulus akan membantu mengatur tingkat keasaman cairan tubulus. Kemampuan reabsorpsi dan sekresi zat-zat dalam berbagai segmen tubulus berbeda-beda.

Jumat, 04 Juni 2010

Persahabatan


Apa yang kita alami demi teman kadang-kadang melelahkan dan menjengkelkan, tetapi itulah yang membuat persahabatan mempunyai nilai yang indah.

Sahabat" Persahabatan sering menyuguhkan beberapa cobaan, tetapi Persahabatan sejati bisa mengatasi cobaan itu bahkan bertumbuh bersama karenanya,...!

Sahabat" Persahabatan tidak terjalin secara otomatis, tetapi membutuhkan proses yang panjang seperti besi menajamkan besi, demikianlah sahabat menajamkan sahabat......

Sahabat" Persahabatan di warnai dengan berbagai pengalaman suka dan duka di hibur,di sakiti, di perhatikan,di kecewakan di dengar,di abaikan di bantu,ditolak, namun semua ini tidak pernah sengaja di lakukan dengan tujuan kebencian......

Sahabat" Seorang sahabat tidak akan menyembunyikan kesalahan untuk menghindari perselisihan,Justru untuk kasihnya ia memberanikan diri menegur apa adanya,.....

Sahabat" Sahabat tidak pernah membungkus pukulan dengan ciuman, tetapi menyatakan apa yang amat menyakitkan dengan tujuan sahabatnya mau berubah,.......

Sahabat" Proses dari teman menjadi sahabat membutuhkan usaha pemeliharaan dari kesetiaan, tetapi bukan pada saat kita membutuhkan bantuan, Barulah kita memiliki motivasi mencari perhatian, pertolongan dan pernyataan kasih dari orang lain.tetapi justru ia berinisiatif memberikan dan wujudkan apa yang di butuhkan oleh sahabatnya,....

Sahabat" Kerinduan adalah menjadi bagian dari kehidupan sahabatnya,karena tidak ada persahabatan yang di awali dengan sikap egois.....

Sahabat" Semua orang pasti membutuhkan sahabat sejati, namun tidak semua orang berhasil mendapatkannya,...!

Sahabat" Banyak pula orang yang telah menikmati indahnya sebuah persahabatan,..namun ada juga yang begitu hancur karena di khianati oleh sahabatnya,.
"" ada pepatah Mempunyai satu sahabat sejati lebih berharga dari seribu teman yang mementingkan diri sendiri"".

""Dalam masa kejayaan, teman teman mengenal kita. Dalam kesengsaraan, kita mengenal teman-teman kita" " Ingatlah kapan kita terakhir kali berada dalam kesulitan.
Siapa yang berada di samping kita"??
Siapa yang mengasihi kita di saat kita merasa tidak ada yang mencintai"???
Siapa yang ingin bersama kita saat kita tidak bisa memberikan apa apa,..??

MEREKALAH SAHABAT KITA
Sahabat" Semoga kita bisa memelihara dan menjaganya

HIV AIDS

Pengertian, Definisi dan Cara Penularan / Penyebaran Virus HIV AIDS - Info / Informasi Penyakit Menular Seksual / PMS
Mon, 05/06/2006 - 3:57pm — godam64

A. Virus HIV

HIV adalah singkatan dari Human Immunodeficiency Virus yang dapat menyebabkan AIDS dengan cara menyerang sel darah putih yang bernama sel CD4 sehingga dapat merusak sistem kekebalan tubuh manusia yang pada akhirnya tidak dapat bertahan dari gangguan penyakit walaupun yang sangat ringan sekalipun.

Virus HIV menyerang sel CD4 dan merubahnya menjadi tempat berkembang biak Virus HIV baru kemudian merusaknya sehingga tidak dapat digunakan lagi. Sel darah putih sangat diperlukan untuk sistem kekebalan tubuh. Tanpa kekebalan tubuh maka ketika diserang penyakit maka tubuh kita tidak memiliki pelindung. Dampaknya adalah kita dapat meninggal dunia terkena pilek biasa.

B. Penyakit AIDS

AIDS adalah singkatan dari Acquired Immune Deficiency Syndrome yang merupakan dampak atau efek dari perkembang biakan virus hiv dalam tubuh makhluk hidup. Virus HIV membutuhkan waktu untuk menyebabkan sindrom AIDS yang mematikan dan sangat berbahaya. Penyakit AIDS disebabkan oleh melemah atau menghilangnya sistem kekebalan tubuh yang tadinya dimiliki karena sel CD4 pada sel darah putih yang banyak dirusak oleh Virus HIV.

Ketika kita terkena Virus HIV kita tidak langsung terkena AIDS. Untuk menjadi AIDS dibutuhkan waktu yang lama, yaitu beberapa tahun untuk dapat menjadi AIDS yang mematikan. Seseorang dapat menjadi HIV positif. Saat ini tidak ada obat, serum maupun vaksin yang dapat menyembuhkan manusia dari Virus HIV penyebab penyakit AIDS.

C. Metode / Teknik Penularan dan Penyebaran Virus HIV AIDS
- Darah
Contoh : Tranfusi darah, terkena darah hiv+ pada kulit yang terluka, terkena darah menstruasi pada kulit yang terluka, jarum suntik, dsb
- Cairan Semen, Air Mani, Sperma dan Peju Pria
Contoh : Laki-laki berhubungan badan tanpa kondom atau pengaman lainnya, oral seks, dsb.
- Cairan Vagina pada Perempuan
Contoh : Wanita berhubungan badan tanpa pengaman, pinjam-meminjam alat bantu seks, oral seks, dll.
- Air Susu Ibu / ASI
Contoh : Bayi minum asi dari wanita hiv+, Laki-laki meminum susu asi pasangannya, dan lain sebagainya.

Cairan Tubuh yang tidak mengandung Virus HIV pada penderita HIV+ :
- Air liur / air ludah / saliva
- Feses / kotoran / tokai / bab / tinja
- Air mata
- Air keringat
- Air seni / air kencing / air pipis / urin / urine

Tambahan :
Jangan mengucilkan dan menjauhi penderita HIV karena mereka membutuhkan bantuan dan dukungan agar bisa melanjutkan hidup tanpa banyak beban dan berpulang ke rahmatullah dengan ikhlas.

Tentang Akuntansi

A. Pengertian dan Definisi Akuntansi

Akuntansi adalah suatu proses mencatat, mengklasifikasi, meringkas, mengolah dan menyajikan data, transaksi serta kejadian yang berhubungan dengan keuangan sehingga dapat digunakan oleh orang yang menggunakannya dengan mudah dimengerti untuk pengambilan suatu keputusan serta tujuan lainnya.

Akuntansi berasal dari kata asing accounting yang artinya bila diterjemahkan ke dalam bahasa indonesia adalah menghitung atau mempertanggungjawabkan. Akuntansi digunakan di hampir seluruh kegiatan bisnis di seluruh dunia untuk mengambil keputusan sehingga disebut sebagai bahasa bisnis.

B. Fungsi Akuntansi

Fungsi utama akuntansi adalah sebagai informasi keuangan suatu organisasi. Dari laporan akuntansi kita bisa melihat posisi keuangan sutu organisasi beserta perubahan yang terjadi di dalamnya. Akuntansi dibuat secara kualitatif dengan satuan ukuran uang. Informasi mengenai keuangan sangat dibutuhkan khususnya oleh pihak manajer / manajemen untuk membantu membuat keputusan suatu organisasi.

C. Laporan Dasar Akuntansi

Pada dasarnya proses akuntansi akan membuat output laporan rugi laba, laporan perubahan modal, dan laporan neraca pada suatu perusahaan atau organisasi lainnya. Pada suatu laporan akuntansi harus mencantumkan nama perusahaan, nama laporan, dan tanggal penyusunan atau jangka waktu laporan tersebut untuk memudahkan orang lain memahaminya. Laporan dapat bersifat periodik dan ada juga yang bersifat suatu waktu tertentu saja.